Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid

Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid

Tajukkelana.com Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid – Selain diwajibkan untuk menunaikan ibadah shalat fardhu, umat muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah. Ibadah ini berfungsi sebagai pelengkap ibadah wajib. Shalat sunnah ada yang dikerjakan sendiri dan ada pula yang dikerjakan secara berjamaah.

Untuk jenis jenisnya sendiri bisa kamu baca di Artikel berikut 25 Macam Shalat Sunnah

Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid

Daftar Ragam Jenis Sholat Sunnah Berjamaah dan Munfarid

Dalam tata cara sholat, shalat sunnah sendiri dapat dikategorikan ke dalam sholat sunah yang sunnah diekrjakan secara berjamaah dan sholat sunnah yang sunnahnya tidak dikerjakan secara berjamaah/munfarid/sendirian.

Bingung? ini istilah lainnya: Salat sunah yang lazimnya dikerjakan berjamaah dan Salat sunah yang lazimnya dikerjakan sendirian atau munfarid. Istilah lainnya lagi: Salat sunah yang dianjurkan berjamaah dan Salat sunah yang dianjurkan munfarid atau sendirian

Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ ala syarh al-Muhadzzab menjelaskan TETAP SAH jika shalat-shalat sunah tersebut dilaksanakan berjamaah (walau shalat tersebut tergolong tidak sunnah berjamaah)

Simak Juga: Perbedaan Antara Sholat Sunnah Qiyamul Lail dan Tahajud 

Daftar Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah

Shalat Sunnah Hari Raya (Sholat Idul Fitri dan Idul Adha)

Shalat ini lebih utama ketimbang shalat-shalat sunah lainnya karena menyerupainya dengan shalat wajib sebab disyariatkannya dilaksanakan secara berjamaah, ketertentuan waktunya dan karena ada pernyataan ulama yang menyatakan hukumnya fardhu kifayah

Tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat sunnah umumnya, yang menjadi berbeda adalah niat, dan bacaan takbir 7x di rakaat pertama dan 5x takbir di rakaat kedua. Selain itu juga terdapat pembacaan khutbah setelah sholat Id selesai

  • Lafadz Niat Sholat Idul Adha

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى

Bacaan latin: Ushallii sunnatan liidil adha rok’ataini (makmuman / imaaman) lillahi ta’alaa.

Artinya: “Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat [sebagai makmum / imam] karena Allah ta’ala.”

  • Lafadz Niat Sholat Idul Fitri

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak’atayni mustaqbilal qiblati adā’an (ma’mūman / imaaman) lillāhi ta’ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai [sebagai makmum / imam] karena Allah SWT.”

Sholat Sunnah Khusuf (Gerhana Matahari-Rembulan)

Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili  mendefinisikan gerhana (kusuf) sebagai hilangnya sinar matahari secara keseluruhan atau sebagiannya saja di waktu siang. Hal itu disebabkan terhalangnya sinar matahari oleh bulan yang berada di antara bumi dan matahari. Dalam keadaan tersebut, Islam menganjurkan pemeluknya melakukan shalat sunnah gerhana matahari.

Dalam hadits juga disebutkan, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللّٰهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَادْعُوا اللّٰهَ وَصَلُّوا حتَّى تَنْكَشِفَ

Artinya, “Matahari dan bulan merupakan setengah dari beberapa tanda kekuasaan Allah, bukan karena matinya seseorang atau bukan (pula) karena hidupnya, maka ketika kalian melihat gerhana, berdoalah dan shalatlah sampai gerhana tersebut hilang (terang)” (HR al-Bukhari).

Cara mengerjakannya dianjurkan berjamaah sebanyak 2 rakaat di dalam masjid dengan dua kali rukuk. Disunnahkan rukuk pertama dilamakan dari rukuk yang kedua pada tiap rakaatnya.

  • Bacaan niat sholat sunnah khusuf beserta artinya

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Dzikir Setelah Sholat Tahajud Agar Cepat Dikabulkan Oleh Allah SWT

Sholat Sunnah Istisqa (Meminta Hujan)

Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami menyebut cara shalat istisqa dua rakaat serupa dengan shalat dua rakaat shalat Id. Hanya saja, cara shalat keduanya berbeda sedikit dalam hal penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua. Selebihnya kedua shalat ini secara umum sama.

Sebagaimana shalat Id, orang yang shalat istisqa juga dianjurkan bertakbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Kemudian setelah melaksanakan shalat dua rakaat, khatib menyampaikan khutbah. Hanya saja khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar.

  • Bacaan Niat Shalat Sunah Istisqa

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatal istisqa’i rak’ataini (imaaman/ma’muman) lillahi ta’ala

Artinya: “Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala.”

Sebelum melaksanakan shalat Istisqa kita dianjurkan untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Kemudian, dianjurkan juga untuk bertobat dan berbuat baik semampunya, seperti bersedekah dan lain-lain.

Kemudian, seluruh penduduk yang meminta hujan juga diminta untuk keluar rumah dan berkumpul di tempat yang lapang. Disunnahkan pula untuk memakai pakaian sehari-hari, tidak berhias dan tidak memakai wewangian, serta memperbanyak istigfar.

Shalat Sunnah Tarawih (di Bulan Ramadhan)

Salat Sunnah tarawih merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan yang dilakukan pada bulan yang sangat mulia dan penuh keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan

Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani mendefinisikan shalat Tarawih dengan shalat sunnah yang khusus dilakukan pada malam-malam Ramadhan. Dinamakan Tarawih karena orang yang melakukannya beristirahat sejenak di antara dua kali salam atau istirahat setiap empat rakaat. (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syaru Shahîhil Bukhâri, [Bairut, Dârul Ma’rifah, 1998], juz IV, halaman 250)

  • Bacaan Niat Shalat Sunnah Tarawih

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman/ma’muman lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”

Simak Juga: Perbedaan Sholat Sunnah Dhuha dan Shalat Isyraq (Syuruq)

Daftar Macam Macam Shalat Sunnah Munfarid

Shalat sunah yang tidak disunahkan dilaksanakan secara berjamaah namun bila dilaksanakan secara berjamaah hukumnya sah-sah saja. Yaitu shalat-shalat sunah selain macam shalat sunnah berjamaah di atas. Contohnya sholat sunnah rawatib, sholat dhuha, Salat Sunnah Taubah, Salat Sunnah Tasbih, Tahajjud dsb

Referensi Artikel Macam Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid

مسألة : ب ك : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ، هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها.
قال أصحابنا تطوع الصلاة ضربان (ضرب) تسن فيه الجماعة وهو العيد والكسوف والاستسقاء وكذا التراويح علي الاصح (وضرب) لا تسن له الجماعة لكن لو فعل جماعة صح وهو ما سوى ذلك

Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhaddzab juz IV halaman 4

وهو أَيْ التَّطَوُّعُ قِسْمَانِ قِسْمٌ تُسَنُّ له الْجَمَاعَةُ وهو أَفْضَلُ مِمَّا لَا تُسَنُّ له جَمَاعَةٌ لِتَأَكُّدِهِ بِسَنِّهَا له وَلَهُ مَرَاتِبُ أَخَذَ في بَيَانِهَا فقال وَأَفْضَلُهُ الْعِيدَانِ لِشَبَهِهِمَا الْفَرْضَ في الْجَمَاعَةِ وَتَعَيُّنِ الْوَقْتِ وَلِلْخِلَافِ في أَنَّهُمَا فَرْضَا كِفَايَةٍ …. وَقِيلَ إنَّ عَشْرَهُ أَفْضَلُ من الْعَشْرِ الْأَخِيرِ من رَمَضَانَ ثُمَّ الْكُسُوفُ لِلشَّمْسِ ثُمَّ الْخُسُوفُ لِلْقَمَرِ لِخَوْفِ فَوْتِهِمَا بِالِانْجِلَاءِ كَالْمُؤَقَّتِ بِالزَّمَانِ …ثُمَّ الِاسْتِسْقَاءُ لِتَأَكُّدِ طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فيها ثُمَّ التَّرَاوِيحُ…. وَقِسْمٌ لَا تُسَنُّ له الْجَمَاعَةُ وهو الرَّوَاتِبُ التَّابِعَةِ لِلْفَرَائِضِ وَغَيْرِهَا كَالضُّحَى وَأَفْضَلُهَا الْوِتْرُ

Asnaa al-Mathaalib juz I halaman 200-201
http://www piss-ktb.com/2012/02/557-shalat-sunnah-shalat-tahajjud-dan.html diakses (diakses 24 Mei 2022)
https:// islam.nu.or.id/shalat/shalat-tahajud-berjamaah-bolehkah-0tx2K (diakses 24 Mei 2022)
https:// islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-tarawih-hukum-keutamaan-dan-teknisnya-GjR3v (diakses 24 Mei 2022)
https:// islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-istisqa-atau-meminta-hujan-mL057 (diakses 24 Mei 2022)

Demikianlah Macam Macam Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid beserta bacaan niatnya. Semoga bermanfaat sebutkan 3 macam sholat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah macam sholat sunnah dan niatnya macam macam niat sholat sunnah macam macam sholat wajib dan sunnah macam macam sholat sunnah sebelum dan sesudah shalat wajib macam macam sholat sunnah malam hari sebutkan 4 macam sholat sunnah yang dilakukan secara berjamaah macam macam sholat sunnah dan pengertiannya macam sholat sunnah malam macam macam sholat sunnah yang dikerjakan berjamaah macam sholat sunnah sebelum dan sesudah shalat wajib macam sholat sunnah sebelum subuh macam macam shalat sunnah munfarid 5 macam shalat sunnah

Ahmad Taufiq Hidayat
Ahmad Taufiq Hidayat

Konten Religi Agama di Website ini benar-benar ditulis oleh orang yang paham dan belajar. TOLONG Jangan! sembarangan COPAS tanpa disertai sumber. TOLONG Jangan! menulis ulang (rewrite), mengubah kata/kalimat dan/atau urutan yang tidak tepat, bisa menimbulkan makna dan konsekuensi hukum yang berbeda

Articles: 38