40 Negara Pelajari Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Asing Tak Sekadar Gengsi

Tajukkelana.com Ketika memperhatikan dua anak usia belia yang sedang berdialog, dalam bahasa asing bukan hal aneh di zaman sekarang. Berbahasa lain selain bahasa ibu pun menjadi kebutuhan.

Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran bahasa Inggris, dimulai sejak anak belajar di taman kanak-kanak. Alasannya, usia 6-12 tahun adalah usia emas untuk belajar bahasa asing. Pada usia tersebut, otak lebih mudah menagkap serta beradaptasi.

Belajar Bahasa Asing Tak Sekadar Gengsi

Selain alasan tersebut, orangtua juga makin sadar, betapa pentingnya mempelajari bahasa asing mulai dari bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Mandarin, hingga Belanda adalah kebutuhan bagi masa depan buah hatinya.

Orangtua yang peduli pun kemudian memasukkan anaknya ke kursus-kursus bahasa asing. Tak heran, bila tempat semacam itu dipenuhi oleh anak-anak usia belia yang ingin mempelajari bahasa asing. Akibatnya, kebutuhan akan guru-guru privat semakin lama semakin meningkat.

Keberanian Belajar Bahasa Asing

Agar anak-anak lebih mudah menangkap bahasa yang tengah mereka pelajari, hal paling penting adalah keberanian untuk berkomunikasi dengan bahasa asing yang tengah dipelajari. Selain itu, hal lain yang harus diingat adalah pada dasarnya komunikasi dianggap berhasil bila sukses menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada lawan bicara.

Maka guru atau orangtua harus menanamkan sikap pada anak-anak untuk tidak takut membuat kesalahan selama lawan bicara mereka menangkap maksud yang ingin mereka sampaikan.

“Di sekolah, anak-anak diajarkan untuk berani menyampaikan apa yang ingin mereka katakan dengan bahasa asing yang tengah mereka pelajari. Kalaupun salah, kita sebagai guru akan perlahan-lahan memperbaikinya,” kata pengajar bahasa Inggris di TK Terpadu Kompleks Kebun Kelapa Widianti Hartini.

Simak Juga:Mengajari Anak Belajar Bahasa Asing

Wanita yang sembilan tahun menjadi pengajar bahasa Inggris di TK tersebut mengatakan, sikap lain yang harus dimiliki anak-anak untuk dapat menguasai bahasa asing itu adalah tidak pantang  menyerah.

“Biasanya kita mengajarkan yang pertama dengan kalimat pendek dengan sistem permainan. Setelah mereka menghafal kosa kata, baru mereka diajak bicara kalimat pendek,” terang Hartini.

Usia emas bagi anak untuk mempelajari bahasa asing, kata Hartini, adalah pada usia 6 -12 tahun. Itu karena daya pikir anak masih sangat terbuka dan mudah menangkap segala bentuk informasi yang diberikan.

“Beberapa pakar bahasa mendukung pandangan semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu,” tandasnya.

Dia mengutip McLaughlin dan Genesee yang menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat menguasai bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. “Dan itu terbukti,” ujarnya.

Belajar Bahasa Asing adalah Kebutuhan

Senada dengan Hartini, orangtua murid, Suherman Handoyo, mengaku memasukkan putranya pada TK yang mengajarkan bahasa asing karena ingin anaknya igin bisa bersaing ketika dewasa nanti. Selain itu, bahasa asing menurut Handoyo bisa membuat anak lebih percaya diri dan lebih mandiri.

“Pada saat ini persaingan dunia kerja sangat ketat dan menuntut anak-anak untuk menguasai bahasa asing. Bukan hanya satu, malah semakin banyak bahasa yang dikuasai semakin terbuka kesempatan kerja yang akan didapat,” terang pegawai telekomunikasi tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Mahir Berbahasa Asing

Fakta banyaknya orangtua yang memasukkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah atau kursus yang mengajarkan bahasa asing, menurut Handoyo, tidak terlepas dari faktor obsesi orangtuanya sendiri.

“Hampir sama mungkin dengan orangtua lainnya, hampir semuanya berpandangan, semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah mereka menguasai bahasa itu,”tutur Handoyo.

Bahkan kebanyakan, anak-anak lebih mudah menangkap dan menyerap bahasa asing yang diajarkan karena anak-anak mengalami masa yang disebut masa kritis (critical period) dan masa sensitif (sensitive period). Masa peka sampai usia 15 tahun. Anak yang dihadapkan pada bahasa asing sebelum usia 15 tahun mampu menguasai sintaksis bahasa asing seperti penutur asli. Tapi sebaliknya, pada orang yang sudah dewasa hampir tak mungkin sulit bahasa asing untuk dapat dikuasai

Rohmat Ruqifuat
Rohmat Ruqifuat

Manusia yang ingin meniggalkan jejak digital positif di dunia maya. Gemar akan belajar sesuatu yang baru dan membagikannya

Articles: 112